Anak Ini Membebaskan 3.000 anak-anak dari perbudakan
Namanya Iqbal Masih
lahir dari keluarga Pakistan Katolik di Mudrik. Iqbal dijual sebagai budak anak pada usia empat tahun dengan harga cuma $16 gan. Dia terpaksa bekerja pada pabrik karpet tenun di sebuah kota kecil bernama Muridke dekat Lahore , empat belas jam per hari dengan gaji tiga sen. Setiap kali Iqbal tidak "mematuhi" apa yang bosnya katakan, ia akan dicambuk dan dilukai atau dipukuli. Suatu hari gan, ia ingin membebaskan dirinya sendiri dan anak-anak lain yang menderita. Ia pergi ke kantor polisi terdekat dan mengatakan bahwa ia sedang diperlakukan tanpa rasa hormat dan ingin kebebasan. Sayangnya, perwira polisi itu di sisi pabrik karpet dan ia membawa Iqbal kembali sehingga d pabrik, ia dirantai.
Namun, pada usia 10 tahun, Iqbal melarikan diri dan bergabung dengan BLLF (Bonded Labor Liberation Front of Pakistan), sebuah kelompok yang didedikasikan untuk membebaskan perbudakan pada anak.
Jadi seberapa mengejutkannya anak ini ?
Dalam dua tahun, Iqbal membebaskan 3.000 anak-anak dari perbudakan.
Iqbal tidak hanya bergabung dengan BLLF gan, dia bahkan menjadi juru bicara. Hal yang cukup berani untuk dilakukan. Walaupun kebanyakan dari kita akan melenggang pulang dan terjebak pada makan dan games, anak ini masuk kembali ke dalam parit, bahkan menyamarkan diri dan menyelinap masuk ke pabrik-pabrik untuk mewawancarai anak-anak tentang kondisi kerja mereka.
Sebagai juru bicara internasional untuk BLLF, ia pergi ke Amerika Serikat dan Eropa menyerukan untuk mengakhiri pekerja anak terikat. Dia juga menyerukan untuk memboikot karpet Pakistan, hampir semua karpet itu dibuat oleh anak-anak terikat seperti dirinya.
Iqbal menjadi pahlawan internasional dan seruannya untuk memboikot karpet Pakistan mulai berpengaruh. Pada tahun 1992, ekspor karpet turun untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Ekspor turun pada tahun 1993 dan 1994 juga, dan Iqbal menjadi objek kebencian untuk produsen karpet Pakistan - "mafia karpet".
Sehingga pada tahun 1995, pada usia 13 tahun Iqbal Masih dibunuh. Kuat dugaan ia dibunuh oleh para mafia karpet yang tidak suka dengan perjuangannya.
Pada tahun 1994, Iqbal dianugerahi Reebok Human Rights Award. Dan pada tahun 2000, ia secara anumerta dianugerahi The World’s Childrens’s Prize for the Rights of the Child
lahir dari keluarga Pakistan Katolik di Mudrik. Iqbal dijual sebagai budak anak pada usia empat tahun dengan harga cuma $16 gan. Dia terpaksa bekerja pada pabrik karpet tenun di sebuah kota kecil bernama Muridke dekat Lahore , empat belas jam per hari dengan gaji tiga sen. Setiap kali Iqbal tidak "mematuhi" apa yang bosnya katakan, ia akan dicambuk dan dilukai atau dipukuli. Suatu hari gan, ia ingin membebaskan dirinya sendiri dan anak-anak lain yang menderita. Ia pergi ke kantor polisi terdekat dan mengatakan bahwa ia sedang diperlakukan tanpa rasa hormat dan ingin kebebasan. Sayangnya, perwira polisi itu di sisi pabrik karpet dan ia membawa Iqbal kembali sehingga d pabrik, ia dirantai.
Namun, pada usia 10 tahun, Iqbal melarikan diri dan bergabung dengan BLLF (Bonded Labor Liberation Front of Pakistan), sebuah kelompok yang didedikasikan untuk membebaskan perbudakan pada anak.
Jadi seberapa mengejutkannya anak ini ?
Dalam dua tahun, Iqbal membebaskan 3.000 anak-anak dari perbudakan.
Iqbal tidak hanya bergabung dengan BLLF gan, dia bahkan menjadi juru bicara. Hal yang cukup berani untuk dilakukan. Walaupun kebanyakan dari kita akan melenggang pulang dan terjebak pada makan dan games, anak ini masuk kembali ke dalam parit, bahkan menyamarkan diri dan menyelinap masuk ke pabrik-pabrik untuk mewawancarai anak-anak tentang kondisi kerja mereka.
Sebagai juru bicara internasional untuk BLLF, ia pergi ke Amerika Serikat dan Eropa menyerukan untuk mengakhiri pekerja anak terikat. Dia juga menyerukan untuk memboikot karpet Pakistan, hampir semua karpet itu dibuat oleh anak-anak terikat seperti dirinya.
Iqbal menjadi pahlawan internasional dan seruannya untuk memboikot karpet Pakistan mulai berpengaruh. Pada tahun 1992, ekspor karpet turun untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Ekspor turun pada tahun 1993 dan 1994 juga, dan Iqbal menjadi objek kebencian untuk produsen karpet Pakistan - "mafia karpet".
Sehingga pada tahun 1995, pada usia 13 tahun Iqbal Masih dibunuh. Kuat dugaan ia dibunuh oleh para mafia karpet yang tidak suka dengan perjuangannya.
Pada tahun 1994, Iqbal dianugerahi Reebok Human Rights Award. Dan pada tahun 2000, ia secara anumerta dianugerahi The World’s Childrens’s Prize for the Rights of the Child
Tidak ada komentar:
Posting Komentar